Setalah
pada postingan sebelumnya membahas tentang Menjinakan Murai Batu Bakalan, maka selanjutnya pada postingan ini akan membahas
tentang bagai mana cara membedakan trotolan jantan dan betina murai batu medan.
Biasanya para pencinta burung murai batu sangat fasih akan hal membedakan ciri-ciri kelamin burung murai karena telah
bergelut bertaun-taun dengan burung tersebut. Namun bagaimana jika orang
tersebut masih belum pernah menggeluti burung murai (awam) yang pengen
memelihara burung ini. Tentunya rasa was-was ada dibenak kita, takut terjadi
salah memilih calon momongan baru yang masih trotolan. Maka dari itu pada
postingan kali ini akan memberikan sedikit tips agar burung murai trotolan yang
kita beli benar-benar sesuai dengan apa yang kita harapkan. Berikut ciri-ciri
trotolan jantan dan betina burung murai
batu medan :
Anakan
Murai Jantan
- Bentuk kepala yang cenderung lebih lebar dan lebih besar
- Pada bagian paruh, bentuknya lebih tebal dan lebih panjang. Apabila kita melihat dari posisi atas paruh tetap lebih lebar.
- Bulu warna lebih legam hitam dan mengkilat.
- Dibagian bulu dada lebih bewarna kuning tegas dan garis hitam pada bagian leher lebih berwana hitam legam
- Badan lebih bongsor dan besar
- Apabila trotolan murai mulai lapar atau DML (Dia Mulai Lapar) jika dalam kondisi di loloh suaranya lebih ngebas dan bergelombang.
- Bentuk Kepala lebih kecil.
- Sedangkan pada bagian paruh lebih tipis dan cenderung lancip kalau dilihat dari posisi atas.
- Warna bulu hitamnya lebih ke abu-abuan.
- Pada bagian bulu dada kuningnya tidak tegas cenderung lebih putih dan garis hitam pada leher berwarna hitam ke abu-abuan.
- Badan lebih kecil.
- Pada saat DML ( Dia Mulai Lapar ) suara lebih kecil/cempreng.
NB : Ciri-ciri fisik seperti diatas dapat
terindikasi pada saat trotolan murai batu medan berusia minimal 15 hari
0 comments:
Post a Comment