Home » » Menjinakan Murai Batu Bakalan

Menjinakan Murai Batu Bakalan

Written By Unknown on Tuesday, December 10, 2013 | 6:51 PM

Burung Murai (Cophychus malabaricus) - Siapa yang tak kenal burung ini yang sekarang menjadi burung primadona diantara burung lainnya. Banyak para kicau mania memburu burung ini yang hanya sebagai klangean atau pun lomba, dikarenakan suara burung murai ini sangatlah membuat para pecinta burung tergila-gila saat berkicau. Sehingga harga burung ini lumayan fantastis. Dengan harga yang fantastis banyak orang yang hanya tingkat ekonomi menengah kebawah yang ingin memelihara burung murai masih berfikir dua kali dikarenakan harganya yang sangat tinggi. Namun ke inginan penggemar burung yang cukup tinggi untuk memelihara burung ini sangat tinggi, sehingga berbondong-bondong membeli burung murai bakalan atau yang masih liar. 
   Padahala burung bakalan atau liar yang dipelihara orang yang mana masih belum beradtasi dengan lingkungan orang akan beresiko tinggi kematiannya, biasanya burung akan kelabakan, nabrak-nabrak membuat atas paruh luka serta bulu ekornya brodol. Oleh karena itu kita perlu waspada, hati-hati, dan telaten dalam perawatan burung murai liar. berikut ini langkah-langkah cara membuat burung murai liar jinak :
  1. Setelah anda membeli burung murai bakalan sampai dirumah anda, maka gantung dulu burung murai jauh dari keramain, atau tempat yang sekiranya tidak mengejutkan burung murai bakalan. suhunya ruangan jangan terlalu panas.
  2. Full Krodong burung murai batu bakalan kita, cukup bersihkan kandang dan memberi rutin pakan serta vitamin. agar burung terhindar dari penyakit.
  3. Jangan tergesa-gesa mengeluarkan burung murai dan jangan terburu-buru mengenalkan pada khalayak ramai. jika benar-benar burung murai jinak. Hasilnya bukan malah murai kita jinak tetapi kemampuan adaptasinya menjadi melambat dan apabila semakin parah tingkat stresnya akann semakin tinggi.
  4. jangan tergesa-gesa mengajari burung murai batu anda memakan voer. beri dulu pakan kesukaannya seperti jangkrik, ulat hongkong, belalang, kroto dan yang lainnya. 
  5. jika kita ingin menjemur murai batu bakalan, jemurlah sewaktu matahari terbit pagi hari cukup sebentar saja, kurang lebih setengah jam saja.
  6. kalau murai batu kita terkena kutu, jangan tergesa-gesa memberi obat kutu pada burung murai, tunggu sampai benar-benar burung tidak stres.
 Mengajari Murai Batu Makan Voer
  1. Pilih Voer yang sesuai untuk murai batu, 
  2. Haluskan voer dan setalah itu sediakan cawan pakan. masukkan kroto pada bagian atas voer yang telah dihaluskan tadi (tidak perlu diaduk)
  3. Setelah kira-kira seminggu mulailah kita mengaduk voer halus tersebut besrta kroto. ingat komposisi kroto lebih banyak dari pada voernya.
  4. tingkatkan bertahap porsi voer setiap hari.
  5. Setelah kita melihat kotoran burung murai yang berwana seperti voer. mulai lah memberi dua cawan yaitu keroto dan voer secara terpisah.
Memandikan Burung Murai Bakalan
Biasanya burung bakalan atau liar, meski diberi cepuk air mandi tidak akan mau mandi, jadi kita harus menyemprotnya dulu hingga basah kuyup, hingga burung tak berdaya (cara Ekstrim). setelah itu cukup jemur saja sampai kering, setelah kering angin-anginkan burung murai. ingat jangan meletakkan pakan dulu saat dimandikan. setelah benar-benar kering dan murai sudah mulai kelaparan. berikan campuran voer dan kroto (porsi lebih banyajk voer) biasanya burung murai akan melahap tanpa melihat itu kroto atau pun voer. letak saja murai tetap di tempat tenang. hingga burung murai benar-benar tidak terlihat stres dan makan voer meski itu voer halus.
   Setiap kita akan memberi pakan seperti jangkrik, letakkan sangkar dilantai. jika burung murai kita sudah tenang dan tidak ada gejala stres, mulai kanalkan bertahap pada halayak ramai. Perlu kita catat, tidak ada batasan pasti umur berapa burung murai batu sudah bisa ngeplong. asalkan murai batu sehat secara fisik dan mental sudah siap maka tidak perlu kawatir lagi murai akan berbunyi.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Buku Kicau | BK Community | Suara Burung
Copyright © 2013. Buku Kicau - All Rights Reserved
Template Created by Buku Kicau Published by BK Community
powered by Blogger